Articles
22 Documents
Search results for
, issue
"Vol. 12, No. 2, Nopember 2010"
:
22 Documents
clear
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEADILAN BABY BLUES SYNDROME PADA IBU POST SECNO CAESARIA
Gutira, Tia;
Nuryanti, Lusi
Indigenous Vol. 12, No. 2, Nopember 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4760
Sebagian wanita yang melahirkan untuk pertama kalinya kadang-kadang mengalami sindroma baby blues. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kejadian baby blues syndrome pada ibu post sectio caesaria. Subjek penelitian yaitu pasien rawat inap di RSIA Aisyiah Klaten, Jawa Tengah dengan karakteristik ibu pasca persalinan post sectio caesaria selama 1-14 hari, dimana anak tersebut merupakan anak pertama. Subjek penelitian sebanyak 32 orang. Penelitian ini menggunakan skala dukungan keluarga dan skala baby blues syndrome yang diadaptasi dari Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi product moment. Hasil menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,436; p=0,13 (p<0,05), yang berarti ada hubungon negatif yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kejadian baby blues syndrome pada ibu post sectio caesaria dengan sumbangan efektif variabel dukungan keluarga terhadap keiadian baby blues syndrome sebesar 19%. Secara prosentase diketahui ibu yang mengalami baby blues syndrome sebanyak 47% (15 orang), dan yang tidak mengalami baby blues syndrome sebanyak 53% (17 orang). Berdasarkan perhitungan kategorisasi diketahui variabel dukungan keluarga mempunyai rerata empirik sebesar 80,97 dan rerata hipotetik sebesar 85, yang menunjukkan bahwa dukungan keluarga yang diterima pada subjek penelitian tergolong sedang.Â
GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA PELAKU RESIDIVISME : STUDI PADA RESIDIVIS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KTAS I CIPINANG
Anggraeni, Anggi;
A. M, Sugiarti;
Christia, Mellia
Indigenous Vol. 12, No. 2, Nopember 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4750
Diantara berbagai faktor risiko dari seorang narapidana tmtuk menjadi seorang residivis (pelaku keiahatan mengulang atau mendapat hukuman penjara lebih dari satu kali), hanya narapidana dengan karakteristik tertentu yang akhirnya menjadi residivis. Salah satu penyebabnya adalah tidak termotivasi untuk meraih sukses atart bertahan tanpa melakukan kejahatan, yang biasa dimunculkan oleh tingkatan self esteem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self-esteem pada residivis, khususnya di LP Cipinang. Deskripsi self-esteem didasarkan pada karakteristik yang disampaikan oleh Minchinton (1995), Branden (1993), dan Dogson & Wood (1998) dalam tiga aspek, yaitu perasaan mengenai diri sendiri, perasaan mengenai kehidupan, dan perasaan mengenai hubungan dengan orang lain, dengan mempetrimbangkan sumber-sumber yang membentuk karakteristik self-esteem saat ini dan keterkaitan self-esteent dengan tindakan meitgulang kejahatan. Penelitian ini dilakukan dengatt pendekatan kuatitatif dengan melaukan wawancara dan observasi terhadap 3 orang residivis di LP Cipinang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subjek cenderung memiliki karakteristik-karakteristik self-esteem yang rendah. Karakteristik tersebut dibentuk melalui family experience, performance feedback, dan social comparison.Â
DINAMIKA PSIKOLOGI HARGA DIRI PADA WARIA
Pahlawani, Novita;
Yuwono, Susatyo
Indigenous Vol. 12, No. 2, Nopember 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4755
Harga diri adalah evaluasi individu terhadap dirinya sendiri yang dinyatakan sebagai perasaan mampu, berhasil dan berharga yang tidak dapat ditinggalkan individu dalam proses sosialnya. Waria adalah seorang laki-laki yang mengidentffikasikan dirinya sebagai perempuan. Mulai dari pakaian, penampilan bentuk tubuh, sifat, perilaku, dan naluriahnya pun hanya tertarik pada pria serta mempunyai keinginan untuk mengubah jenis kelaminnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika psikologis harga diri pada waria. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu dengan pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 4 orang waria yang berada di karisidenan Surakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat variasi harga diri yang tinggi dan harga diri yang rendah. Harga diri yang tinggi mempunyai ciri-ciri yaitu sanggup mengatasi masalah-masalah kehidupan, merasa cocok dengan kehidupannya, tidak mengalami kesulitan dalam proses sosialisasi, dan ditunjukkan oleh sikap aktif, tidak mudah putus asa, mudah bergaul, semakin hormat terhadap orang lain. Harga diri yang rendah mempunyai ciri-ciri kurang aktif, kurang percaya diri, kesulitan dalam proses sosialisasi, dan ditunjukkan dengan sikap yang minder pasif, mudah putus asa, dan sukar bergaul. Â
ROMANTISME WANITA KORBAN KEKERASAN SEKSUAL PADA MASA KANAK-KANAK
Hertinjung, Wisnu Sri;
Ulum, Prima Nurul;
Lestari, Sri
Indigenous Vol. 12, No. 2, Nopember 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4751
Tuiuan penelitian ini untuk memberikan gambaran romantisme pada wanita korban kekerasan seksual pada masa kanak-kanak terhadap pasangannya. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang wanita, pernah mengalami kekerasan seksual pada masa kanak-kanak dan pernah menjalin hubungan romantis dengan lawan jenis setelah peristiwa kekerasan seksual. Hasil analisis menuniukkan bahwa peristiwa kekerasan seluual pada masa kanak-knnak mempengaruhi romantisme wanita terhadap pasangannya. Adanya ketidakpercayaan, ketidaknyamanan dalam melakukan kontak fisik dengan pasangan, pemikiran bahwa pasangan tidak bisa menerima wanita apa adanya dan kekhawatiran akan mengecewakan pasangannya merupakan hambatan utama pada wanita untuk melangkah ke taraf hubungan yang selanjutnya. Adanya dukungan positif dari keluarga dan orang terdekat korban akan membantu korban dalam melewati lcrisis ini yang pada akhirnya bisa menjalin hubungan yang normal dengan pasangannya.Â
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT ICU DAN PERAWAT IGD
Megawati, Putri;
Yuwono, Susatyo
Indigenous Vol. 12, No. 2, Nopember 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4756
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan stres kerja pada perawat Intensive Care Unit (ICU) dan perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hipotesis yang akan dibuktikan adalah ada hubungan negatif antara kecerdasan emosi dengan stres kerja pada perawat ICU dan perawat IGD. Informan penelitian ini adalah perawat Rumah Sakit Dr. Moewardi, dengan sampel berjumlah 25 perawat yang diperoleh dengan teknik purposive non random sampling, dengan karakteristik subjek yang berjenis kelamin wanita. Alat ukur yang digunakan adalah skala kecerdasan emosi dan skala stres kerja. Hasil analisis data dengan menggunakan teknik product moment menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar : - 0,708 dengan p : 0,000 (pâ¤0,01), yang artinya ada hubungan negatif yang sangat signffikan antara kecerdasan emosi dengan stres kerja pada perawat ICU dan perawat IGD.
PERII.AKU ABORSI PRANIKAH
Pembayun, Sari Ratih;
Lestari, Rini
Indigenous Vol. 12, No. 2, Nopember 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4752
Aborsi merupakan fenomena yang terkait erat dengan nilai-nilai sosial, budaya dan agama yang hidup di masyarikat Indonesia. Aturan normatif sosial, budaya dan agama juga menolak adanya aborsi. Di Indonesia aborsi ilegal dan tidak aman ternyata masih menjadi pilihan bagi banyak perempuan yang hamil karena hubungan seksual pranikah, padahal tidak sedikit pelaku aborsi yang paham bahwa sebenarnya aborsi memiliki resiko berbahaya dari segi medis, fisik maupun psikis. Alasan yang seringkali dikemukakan oleh pelaku aborsi justru merupakan alasan yang bersifat non medis terutama bagi aborsi pranikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan periiaku aboisi pranikah dan bagaimana dinamika psikologisnya. Subyek utama pada penelitian ini adalah perempuan yang belum menikah, berusia 17 - 25 tahun dan pernah melakukan aborsi. Data-data penelitian diperoleh melalui wawancara semi terstruktur dan dianalisis dengan menggunakan induktif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek penelitian melakukan aborsi pranikah disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi rasa cemas, malu kepada teman, tetangga dan keluarga karena telah mencemarkan nama baik keluarga, belum menikah dan kalau melahirkan tak akan ada bapaknya, takut, belum siap karena masih sekolah atau belum bekerja sehingga tak bisa merawat anak. Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi subyek sehingga melakukan aborsi pranikah adalah pacar mengelak perilakunya dan tak bertanggungjawab, ada dorongan dari orangtua untuk melakukan aborsi, dukungan dari pacar dan teman, kemudahan dalam mendapatkan obat atau jamu untuk membantu proses aborsi, kebijakan dikeluarkan dari sekolah dan adanya dukun atau dokter yang mau membantu proses aborsi. Kedua faktor tersebut (internal dan eksternal) tidak berdiri sendiri tetapi saling berinteraksi dalam mewujudkan perilaku aborsi pranikah.Â
STUDI KORELASI PERSEPSI ANAK PADA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR
Widya A., Novi;
Partini, Partini
Indigenous Vol. 12, No. 2, Nopember 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4758
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan dan kemampuan siswa. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mengemban tugas yang cukup berat diantaranya sebagai fasilitator bagi siswa untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Indikator keberhasilan sekolah dalam mengemban tugasnya dapat dilihat dari pencapaian prestasi belajar yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi anak terhadap keharmonisan keluarga dengan prestasi belaiar Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri I Boyolali. Pengumpulan data dilakukan dengan skala persepsi keharmonisan keluarga dan dokumentasi prestasi belajar siswa, yaitu nilai raport siswa, lalu dianalisa menggunakan product moment. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi anak terhadap keharmonisan keluarga dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri I Boyolali yang ditunjukkan (r) sebesar 0,514; p = 0,000 (p<0,01) dengan sumbangan efektif variabel persepsi keharmonisan keluarga sebesar 26,4%. Persepsi keharmonisan keluarga tergolong dalam kategori tinggi, sedangkan variabel prestasi belajar siswa tergolong dalam kategori sedang.Â
KAMPANYE KESELAMATAN BERKENDARA : PENGARUHNYA TERHADAP KEDISIPLINAN DALAM BERLALU LINTAS
Soviana, Eva;
Yuwono, Susatyo
Indigenous Vol. 12, No. 2, Nopember 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4753
Masalah kedisiplinan dalam berkendara merupakan sebuah fenomena yang muncul seiring dengan pertumbuhan penggunaan alat transportasi. Keberadaan aturan yang jelas seringkali tidak sejalan dengan kedisiplinan untuk mematuhi aturan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kampanye keselamatan berkendara terhadap kedisiplinan dalam berlalu lintas. Hipotesis yang diajukan adalah ada pengaruh kampanye keselamatan berkendara terhadap sikap kedisiplinan dalam berlalu lintas. Subjek penelitian berjumlah 25 siswa yang berasal dari SMA Negeri 1 Sumberlawang kelas X yang ke sekolah mengendarai sepeda motor. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen pre-test and post-test design dan dianalisis menggunakan paired sample t-test. Hasil analisis menunjukkan nilai t sebesar -0.633, dengan p= 0.539 (p>0.05). Hal ini menunjukkan tidak adanya pengaruh dalam pemberian kampanya keselamatan berkendara terhadap sikap kedisiplinan dalam berlalu lintas pada subjek.
RESILIENSI PADA REMAJA DENGAN ORANGTUA YANG MENGALAMI KONFLIK ANTARA KELUARGA DAN PEKERJAAN
Aunillah, Fi
Indigenous Vol. 12, No. 2, Nopember 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4759
Penelitian ini bernjuan untuk mengetahui tingkat konflik yang terjadi pada orangtua danmemahami resiliensi pada remaja dengan orangtua yang menglami konflik antara keluarga dan pekerjaan. Metode penggabungan antara kuantitatif dan kualitatif dipilih oleh peneliti untuk mencapai tujuan penelitian ini. Responden penelitian ini diambil dari populasi siswa Sekolah Menengah Al Firdaus, Surakarta. Penelitian ini menggunakan skala konflik kerja-keluarga yang dianalisis dengan total skor dan menggunakan kuesioner terbuka tentang resiliensi yang dianalisis dengan analisis kualitatif. Hasil menunjukkan bahwa 52% orangtua dari populasi dalam penelitian ini memiliki konflikyang tergolong sedang, 29 % untuk kategori agak tinggi, 28% Â agak rendah, dan 2 % tinggi. Remaja dalam kondisi konflikyang dialami orangtua terkait keluarga dan pekerjaan ternyata mampu menunjukkan sikap resilien meski mengalami pengalaman-pengalaman yang buruk. Sikap resilien tersebut mencakup kemampuan bangkit kembali ketika mendapat kegagalan dan mampu mengendalikan tekanan-tekanan hidup sehingga tetap produktif.
TIME-OUT: ALTERNATIF MODIFIKASI PERILAKU ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER)
Hidayati, DM. Ria;
purwandari, eny
Indigenous Vol. 12, No. 2, Nopember 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4749
Penelitian ini memberikan alternatif terapi bagi anak ADHD dengan menggunakan modifikasi perilaku yang disebut time out. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan efektivitas time out dalam penanganan perilaku anak ADHD dan faktor pendukung keberhasilan aplikasi time out pada anak ADHD. Subjek penelitian ini adalah 2 orang anak yang secara positif menunjukkan gejala dan terdiagnosa ADHD, berusia 3-10 tahun, dan mengikuti terapi. Data didapatkan melalui observasi dengan menggunakan lembar behavioral checklist dan open ended questionaire. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan kasus tunggal dengan desain baseline majemuk dan menggunakan grafik yang dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan time out efektif dalam penanganan perilaku anak ADHD yang tampak dari penurunan secara bertahap pada frekuensi kemunculan perilaku yang ingin diubah dan respon anak. Faktor keberhasilan metode ini terletak pada perbedaan usia yang menyebabkan perbedaan tahap perkembangan pada masing-masing manusia mencakup perkembangan kognitif, moral, dan pemrosesan informasi, dan peran ibu yang konsisten dan pelaksanan prosedur time out yang benar khususnya pemberian reward yang bertahap.Â